“nice-to-meet-you”

“nice-to-meet-you”

kalau dipikir-pikir, ungkapan ini cakep banget.

sayangnya, tidak ada persamaannya di dalam Bahasa Indonesia… (atau ada? beritahu saya…). Bukan terjemahan maksudnya di sini, tetapi pada konteks berbahasanya.

cakepnya begini : dalam situasi baru, bertemunya orang-orang baru, ungkapan “nice-to-meet-you” membuat pembicaraan tidak menggantung kosong, setelah “hai/halo/permisi… Nama saya…”. “Nice-to-meet-you” saja sudah jadi penutup yang manis, menunjukkan penghormatan kita kepada keberadaan individu lain dalam suatu ruang… jika memang tidak berkeinginan untuk melanjutkan pembicaraan. Seringkali memang tidak berarti akan ada lanjutan pembicaraan, namun membawa orang untuk berkenalan dengan siapa saja yang dijumpa. Setidaknya ada informasi minimum, berupa nama, yang akan didapat oleh dua pihak yang berkomunikasi.

Jika menjadi awalan sebuah percakapan panjang, “nice-to-meet-you” selain menunjukkan penghormatan, juga menunjukkan itikad baik kita untuk melakukan percakapan dengan topik lanjutan.

Dalam budaya yang tidak memiliki “nice-to-meet-you”, cenderungnya memang tidak terbuka untuk memulai sapaan… karena belum tentu ada kepentingan juga untuk menyapa. Atau dengan kata lain, baru akan menyapa jika memang ada keperluan mendesak untuk berbicara, menanyakan sesuatu… Misal, karena berada di tempat baru, si penanya memerlukan informasi tentang tempat baru tersebut. Jika dia Pe De untuk menjelajah sendiri, dia tidak memerlukan orang lain (mengabaikan tahap) untuk berkenalan dengan siapapun yang ada di situ.

Benar atau tidak pemikiran saya? Silakan berkomentar …